
Direktur Rumah Sakit Indonesia, dr. Marwan Al-Sultan, syahid bersama istri dan kelima anaknya terbunuh serangan udara Israel yang menghantam rumahnya pada Rabu (2/7/2025).
Tragedi ini disorot Cendekiawan Muslim Ustadz Muhammad Ismail Yusanto (UIY) dalam tayangan bertajuk “Dunia Muslim Berduka!” di kanal YouTube Khilafah News, Selasa (15/7/2025).
“dr. Marwan Sultan, Direktur Rumah Sakit Indonesia di jalur Gaza meninggal dunia, innalillahi wa inna ilaihi roji'un, syahid dalam sebuah serangan udara Israel yang menghantam rumahnya. Dan yang memilukan, bukan hanya dia, istri dan kelima anaknya pun ikut gugur. Serangan itu menghancurkan tepat kamar beliau, sementara ruangan lain di rumahnya itu nyaris tak tersentuh.” tuturnya menceritakan.
Menurut UIY, serangan tersebut bukan sekadar penghancuran fisik, tetapi membawa pesan yang sangat jelas bahwa tidak ada tempat yang aman dari kejahatan Zionis.
“Bahkan bagi mereka yang sesungguhnya sedang mengabdi bagi kemanusiaan secara damai,” imbuhnya.
UIY lanjut menjelaskan hal yang mendasari Israel bisa terus lolos dari tanggung jawab (hukuman) internasional atas segala kejahatan yang dilakukannya.
“Ini semua kita tahu karena bukan semata kekuatan militer yang dimiliki oleh negeri Zionis itu, tapi juga karena ada kekuatan politik global yang menopang setiap kejahatannya itu.” jelasnya.
Amerika Serikat (AS), kata UIY, menjadi negara yang paling konsisten mendukung Israel.
“Lihatlah Amerika Serikat, negara yang setiap tahunnya mengucurkan miliaran dolar untuk membantu militer Israel,” ungkapnya.
Presiden mana pun, sambungnya, di AS nyaris tak bisa terpilih tanpa dukungan lobi-lobi Zionis.
“IPEC, sebuah kelompok yang sangat dikenal pro-Israel paling berpengaruh di Amerika. Dia aktif melobi kongres dan pemerintah agar kebijakan luar negeri Amerika Serikat selalu berpihak kepada kepentingan Zionis.” ungkapnya lagi.
Karena itulah, UIY megemukakan setiap kali ada serangan ke Gaza yang terdengar dari Washington hanyalah kalimat-kalimat klise tentang hak membela diri Israel.
“Sementara ratusan anak Palestina yang menjadi korban hanya dianggap sebagai statistik yang sungguh tak penting.” ketusnya.
Lebih lanjut UIY menerangkan bahwa semua ini tak lepas dari sejarah kelam kolonialisme.
“Sejak awal berdirinya, negara Israel adalah hasil desain kolonial Inggris yang kemudian diwariskan dan dijaga oleh tangan-tangan kekuatan negara Barat.” terangnya.
UIY pun mengingatkan agar umat Islam di Dunia Islam tidak lagi berharap pada kekuatan internasional yang selama ini justru melindungi Israel.
“Saudara! Jika kita hari ini masih berharap pada PBB, pada Amerika atau pada negara-negara Barat lainnya, itu artinya kita belum benar-benar paham siapa yang kita hadapi. Bahwa yang kita hadapi adalah mereka yang melindungi Zionis Israel. Mereka yang melahirkan Israel tak mungkin menjadi orang tua yang adil bagi Palestina.” tandasnya.
UIY menyerukan kepada umat Islam, untuk bangkit dan menyelesaikan persoalan ini secara mandiri.
“Saudara! Inilah yang kita hadapi hari ini. Karenanya sudah cukup kita berharap, saatnya kita bangkit meski seolah tak mudah ya, seolah susah bukan alang kepalang. Tapi tetaplah harus ada sikap pada diri kita untuk umat ini menyiapkan kekuatan sendiri. Menyelesaikan urusan ini secara tuntas. Karena tak ada yang bisa diharapkan untuk menyelesaikan umat ini kecuali umat Islam sendiri. Yakin!” gugah UIY mengakhiri. [] Muhar
0 Komentar