
Komunitas Intelektual Muslimah menyampaikan pernyataan sikap tegas terhadap tragedi kemanusiaan yang terus berlangsung di Gaza, Palestina.
Pernyataan disampaikan melalui siaran pers, dari Yogyakarta, pada Ahad (27/7/2025).
“Kami, intelektual Muslimah yang berasal dari berbagai latar belakang akademik, kampus, dan komunitas pemikiran Islam, menyampaikan pernyataan sikap atas tragedi kemanusiaan yang terus berlangsung di Gaza, Palestina,” tegas mereka dalam keterangan tertulis yang diterima Dakwah Tangsel.
Menurut Intelektual Muslimah, serangan brutal yang dilakukan oleh entitas Zionis Israel bukan hanya kejahatan perang.
“Melainkan bentuk nyata penjajahan dan kedzaliman yang dibiarkan oleh sistem global saat ini,” terang mereka.
Delapan Poin Pernyataan Sikap
Berikut ini adalah delapan poin pernyataan sikap mereka:
- Mengutuk keras genosida terhadap rakyat Gaza. Penjajahan dan pembantaian terhadap rakyat Palestina, khususnya perempuan dan anak-anak, adalah kejahatan biadab yang tidak dapat diterima secara akal sehat, nilai kemanusiaan, maupun syariat Islam.
- Menolak solusi palsu dalam bingkai sekularisme. Solusi dua negara, normalisasi diplomatik, dan narasi moderat telah terbukti gagal menghentikan agresi Israel. Kami menolak keras upaya menyamarkan penjajahan dalam narasi “damai” yang menyesatkan.
- Menyerukan tegaknya Syariah Islam secara kaffah. Hanya penerapan syariah Islam secara menyeluruh dalam institusi Khilafah yang akan mampu menyatukan umat, menggerakkan kekuatan militer, dan membebaskan bumi para nabi (Palestina).
- Menyerukan pemersatuan kekuatan negeri-negeri Muslim. Dunia Islam harus bersatu, mencabut hubungan dengan Israel, membuka blokade, dan bersiap membebaskan Gaza secara nyata, bukan sekadar retorika kemanusiaan semu.
- Meyakini kesiapan ekonomi umat. Dunia Islam memiliki sumber daya alam, energi, dan manusia yang melimpah. Namun, kekuatan itu kini dikebiri sistem kapitalisme global. Syariah dan Khilafah adalah kunci optimalisasi kekuatan ekonomi umat untuk membela tanah suci.
- Menegaskan tanggung jawab intelektual Muslimah. Kaum intelektual tidak boleh diam. Diamnya para ilmuwan adalah pengkhianatan terhadap umat dan amanah keilmuan. Kami mengajak seluruh Muslimah, terutama mahasiswi dan dosen, untuk bersuara, berdakwah, dan membela Gaza dari kampus, media, dan ruang publik.
- Berdoa dan berjuang bersama Gaza. Kami terus memanjatkan doa, dan menguatkan komitmen untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina, serta menyeru seluruh umat untuk menjadikan pembebasan Palestina sebagai agenda utama perjuangan Islam.
- Seruan penutup, Intelektual Muslimah menyerukan, “Wahai umat Islam, saatnya kita bangkit. Bukan sekadar simpati atau bantuan kemanusiaan. Tapi dengan sistem Islam yang kaffah, di bawah kepemimpinan khilafah yang akan menjadi pelindung sejati umat, termasuk rakyat Gaza.”
Pernyataan ini mencerminkan kepedulian dan keberpihakan para intelektual Muslimah terhadap nasib rakyat Palestina, serta dorongan kuat untuk menegakkan syariah Islam secara kaffah (menyeluruh) dalam naungan khilafah sebagai solusi utama. [] Muhar
0 Komentar