Sejarah

6/recent/Sejarah-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

KAPITALISME MUNCULKAN DUA KONDISI EKSTREM DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT


Penerapan sistem ideologi kapitalisme yang menguasai dunia saat ini memunculkan dua kondisi ekstrem dalam kehidupan masyarakat. Hal ini dikemukakan oleh Narator MMH dalam program Legacy: Khilafah Menumbuhkan Tawakal Sejati, Kapitalisme Menanamkan Ketergantungan di kanal YouTube MMH, yang tayang pada Rabu, 8 Oktober 2025.

Sebagian sibuk mengejar dunia hingga melupakan Allah. Sementara sebagian yang lain jatuh dalam keputusasaan dan malas berusaha, lalu membungkus sikapnya dengan istilah tawakal. Inilah yang kemudian membentuk kesalahpahaman tentang konsep tawakal,” ujar Narator.

Ia melanjutkan bahwa kapitalisme memisahkan agama dari urusan ekonomi, sehingga ukuran keberhasilan hanya dilihat dari materi.

Dalam sistem ini, manusia dituntut untuk bekerja tanpa henti demi keuntungan segelintir pemilik modal, sementara akses kekayaan dan sumber daya dikuasai oleh sekelompok kecil,” jelasnya.

Kondisi ini, lanjutnya, melahirkan generasi yang kehilangan daya juang. Sebab, ketika akses pekerjaan sempit, harga kebutuhan tinggi, dan peluang usaha terbatas, akan lebih mudah bagi sebagian orang untuk bersandar pada bantuan sosial, utang, atau belas kasihan orang lain.

Mereka menyebut diri bertawakal, padahal hakikatnya terjebak pada mentalitas pasif yang justru bertentangan dengan ajaran Islam,” kata Narator.

Berbeda dengan itu, Narator mencontohkan konsep tawakal sejati sebagaimana pada masa Khilafah Umar bin Khattab r.a.

Dia (orang yang bertawakal) adalah seseorang yang menabur benih di tanah, kemudian berserah diri kepada Tuhannya,” tutur Narator mengutip pernyataan Umar bin Khattab r.a.

Khilafah, ungkapnya, berhasil meluruskan pemahaman umat bahwa tawakal adalah energi spiritual yang menggerakkan kekuatan material.

Ia menegaskan bahwa pada masa Khalifah Umar, negara pun menata ekonomi dengan adil dan produktif. “Tanah-tanah diberikan kepada rakyat agar bisa dikelola, bukan dikuasai segelintir pemilik modal,” jelasnya.

Dengan konsep ini, tambahnya, lahirlah masyarakat yang mandiri, produktif, dan beriman. “Bukan masyarakat yang diperdaya oleh sistem yang zalim seperti kapitalisme,” tutup Narator. [] Muhar

Posting Komentar

0 Komentar