
Pengamat Sosial Media dari Indonesia Justice Monitor (IJM), Rizqi Awal, menyoroti permasalahan generasi muda di Indonesia yang runyam.
Hal itu disampaikannya dalam program Kabar Petang: RI 1 Bakal Blokir PUBG? di kanal YouTube Khilafah News, Selasa (18/11/2025).
“Ingat, permasalahan generasi kita bukan perkara tindakan bom ini (bom rakitan di SMAN 72) saja, tapi perkara sekularisme, perkara hedonisme, perkara seks bebas yang sudah kemana-mana, ini jadi masalah juga. Runyamnya begitu,” ujar Rizqi.
Menurutnya, penyimpangan itu terjadi karena sisi religius dan spiritual tidak ditekankan dalam nilai-nilai pendidikan nasional, yang ia nilai sebagai sistem pendidikan sekuler, yang tidak berbasiskan pada akidah dan syariah Islam.
Ia menjelaskan bahwa akar masalah terletak pada tidak terbentuknya mekanisme pemikiran dasar itu (pemikiran Islam) di kalangan pelajar.
“PPKN, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan tidak cukup untuk bisa menyelesaikan masalah ini. Justru menurut saya, penyelesaian masalah ini adalah mengembalikan ide dasarnya kepada nilai-nilai syariah, nilai-nilai akidah di tengah-tengah siswa kita hari ini,” tegasnya.
Rizqi menyebut penguatan pemahaman akidah dan syariah menjadi cara untuk mencegah lahirnya berbagai tindakan penyimpangan pelajar Indonesia yang mayoritas merupakan umat Islam.
Jika hal tersebut dipenuhi, maka menurutnya, tidak akan muncul pelaku-pelaku seperti dalam kasus peledakan bom rakitan di SMAN 72, serta tidak akan muncul perilaku perundungan seperti yang diduga berdampak pada pelaku tersebut.
Menyinggung target pembangunan nasional Indonesia Emas 2045, Rizqi pun mengingatkan agar jangan sampai cita-cita itu justru berubah menjadi ke arah yang lebih buruk.
“Jangan sampai 2045 menjadi Indonesia lemas, cemas, bahkan meledak. Tapi meledaknya bukan meledak dalam konteks yang baik, tetapi kehancuran dari pola pikir generasi muda kita. Na'udzubillah,” pesannya. [] Muhar
0 Komentar