
Analis Senior Pusat Kajian dan Analisis Data (PKAD), Fajar Kurniawan, menyebutkan bahwa perusahaan-perusahaan besar (korporasi) berkontribusi besar terhadap terjadinya krisis iklim.
“Ya, saya kira memang korporasi berperan besar, berkontribusi besar terhadap terjadinya krisis iklim ini, terutama sektor-sektor yang selama ini jelas-jelas menghasilkan emisi (pelepasan zat berbahaya) yang sangat masif,” ujarnya dalam Kabar Petang: Perubahan Iklim Hanya Lelucon Barat, di kanal YouTube Khilafah News, Sabtu (29/11/2025).
Ia melanjutkan, yang paling besar menghasilkan emisi tersebut adalah perusahaan-perusahaan sektor tambang minyak dan gas bumi, tambang batu bara, hingga transportasi.
“Dan itu saya kira berpulang kepada wujud asli dari ekonomi kapitalisme yang memberikan ruang yang sangat besar, bahkan nyaris tak terbatas, kepada sektor swasta untuk mengeksploitasi sumber daya alam yang ada di muka bumi ini,” nilai Fajar.
Dan ketika semua itu tidak diatur dengan sebaik-baiknya, tegas Fajar, maka yang terjadi adalah kerusakan.
Hal ini, ungkapnya, sebagaimana yang telah Allah SWT peringatkan dalam Al-Qur'an Surat Ar-Rum: ayat 41.
ظَهَرَ ٱلْفَسَادُ فِى ٱلْبَرِّ وَٱلْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِى ٱلنَّاسِ
"Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia (akibat perbuatannya sendiri)...," kutipnya.
Ia lantas mengingatkan, krisis iklim ini adalah peringatan dari Allah SWT kepada manusia agar bijak mendayagunakan apa-apa yang telah dikaruniakan Allah dengan sebaik-baiknya, bukan justru membuat kerusakan dengan eksploitasi besar-besaran tanpa memperhatikan dampaknya terhadap lingkungan dan sosial.
“Tapi hendaknya, jika dieksploitasi, maka harus dipertimbangkan kemampuan bumi ini untuk menyembuhkan dirinya sendiri,” pesannya.
Karena, menurut Fajar, sebenarnya Allah SWT menganugerahkan bumi ini dengan kemampuan untuk menyembuhkan dirinya sendiri.
Ia mencontohkan, jika manusia mengeksploitasi hutan sewajarnya, maka hutan akan memiliki kemampuan untuk meregenerasi dirinya sendiri.
“Tapi kalau eksploitasi itu sudah sedemikian masif, bahkan hampir tak terkendali, maka bumi itu tidak punya kemampuan lagi untuk meregenerasi dirinya sendiri. Sehingga yang terjadi adalah bencana demi bencana tadi itu,” ungkapnya.
Sehingga, Fajar menegaskan bahwa krisis iklim atau climate crisis ini disebabkan oleh manusia itu sendiri yang tidak bijak dalam mengelola sumber daya alam (SDA).
“Sehingga kemudian membuat bumi tidak mampu lagi meregenerasi dirinya sendiri dan tidak mampu lagi mempertahankan daya tampung dan daya dukungnya sendiri. Akhirnya, yang terjadi adalah bencana-bencana yang hari ini kita saksikan bersama, termasuk tadi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan sejenisnya,” tandasnya. [] Muhar
0 Komentar