Sejarah

6/recent/Sejarah-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

WALHI: BENCANA EKOLOGIS BERPOTENSI SEMAKIN MELUAS, DAMPAK KEPUTUSAN COP30


Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) memperingatkan bahwa bencana ekologis berpotensi semakin meluas sebagai dampak dari keputusan-keputusan dalam Konferensi Perubahan Iklim COP30.

Kedepan, bencana ekologis juga akan terus meluas dan semakin sering terjadi akibat kebijakan iklim yang tidak ambisius dan berbasis HAM, bahkan justru mendorong pelepasan emisi dalam skala besar dari proyek-proyek energi,” terang WALHI dalam siaran pers, Senin (1/12/2025).

WALHI menilai sejumlah keputusan COP30, terutama terkait solusi energi dan perluasan mekanisme perdagangan karbon, tidak menyentuh akar persoalan.

Dikhawatirkan akan membuat bencana ekologis di Indonesia semakin sering dan meluas karena pendekatan tersebut tidak mengurangi ketergantungan pada energi fosil, berpotensi memperparah perampasan ruang hidup serta kerusakan ekosistem, dan mengalihkan perhatian dari kebutuhan mendesak untuk melakukan pengurangan emisi secara nyata,” terangnya.

Oleh karena itu, WALHI menegaskan bahwa skema offset dan teknologi semu tersebut justru membuka jalan bagi intensifikasi krisis iklim, mulai dari deforestasi hingga peningkatan risiko bencana hidrometeorologis.

WALHI juga menyerukan transisi energi yang adil, berbasis perlindungan lingkungan, serta hak-hak masyarakat. “Sebagai satu-satunya cara untuk mencegah kehancuran ekologis yang lebih besar di Indonesia,” demikian pesannya.

COP30 adalah Konferensi Para Pihak ke-30 dari United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) atau Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim.

Pertemuan tingkat tinggi ini diselenggarakan pada 10-21 November 2025 di Belém, Brasil, dengan tujuan memperbarui target iklim, mempercepat aksi nyata, serta membahas isu-isu seperti pendanaan iklim dan transisi energi. Namun sayangnya, pertemuan ini menjadi ajang berkumpulnya negara-negara kapitalis sekuler yang masing-masing memiliki berbagai kepentingan kapitalisasi. [] Muhar

Posting Komentar

0 Komentar